Senin, 07 November 2016

Rancangan Pembelajaran PKn kelas IV SD semester 1 model ASSURE (Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd)

Heinich, Molenda, Russell, and Smaldino Model (1999) mengajukan sebuah model perencanaan dan penggunaan media pembelajaran agar efektif kemanfaatannya. Model yang mereka ajukan dikenal dengan model ASSURE yang merupakan akronim dari (Analyze learners, State objectives, Select media and materials, Utilize media and materials, Require learner participation, Evaluate and revise).

Tahapan-tahapan Perencanaan dan Penggunaan Media Pembelajaran (ASSURE):
1. Analyze learners
Tahapan pertama pada saat merancang penggunaan sebuah media pembelajaran adalah melakukan analisis karakteristik siswa.
2. State objectives
Tahapan kedua adalah menyatakan atau menentukan tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai.
3. Select media and materials
Kebenyakan guru hanya memiliki sedikit waktu untuk mendesain dan mengembangkan materials mereka sendiri, karenanya guru dapat memodifikasi materials yang sudah ada.
4. Untilize media and materials
Tahapan ke empat adalah menggunakan media pembelajaran yang telah dipilih tersebut pada saat pembelajaran berlangsung
5. Require learner participation
Tahapan kelima perencanaan dan penggunaan media menurut Heinich dan kawan-kawan ini adalah meminta respon (tanggapan) dari siswa tentang media pembelajaran yang telah digunakan selama kegiatan pembelajaran di kelas mereka.
6. Evaluate and revise
Setiap pemebelajaran selalu harus dievaluasi, termasuk pembelajaran yang menggunakan media tertentu.

Berikut adalah contoh penerapan model ASSURE dalam perencannan pembelajaran PKn kelas IV SD semester 1 pada materi Sistem Pemerintahan Desa dan Pemerintahan Kecamatan dengan Standar Kompetensi (SK) : Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan.

1. Analyze learners
Tahap pertama pada model ini yaitu melakukan analisis karakteristik siswa. Seorang guru harus mengetahui kebutuhan, gaya belajar, dan catatan kompetensi setiap siswa.

Menurut Piaget, anak pada usia 7-11 tahun akan memasuki tahap operasional konkret, dimana anak sudah mampu berpikir rasional, seperti penalaran untuk menyelesaikan suatu masalah yang konkret (aktual).

Pada tahap operasional konkret, anak mampu menyimpulkan sesuatu tanpa melihat, mengukur ataupun menimbang objeknya secara langsung. Hal ini yang membuat guru harus harus lebih baik lagi dalam menganalisis karakteristik siswa. Di tahap operasional ini kebutuhan dan gaya belajar siswa akan berunah-ubah dan berkembang.

2. State objectives
Tahap kedua dari model ini yaitu menyatakan atau menentukan tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai atau bisa kita sebut sebagai indikator pembelajaran, dalam artian hal apa saja yang ingin dicapai atau dikuasai siswa dan atau kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh siswa.

Contoh:
Standar Kompetensi:
1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan
Kompetensi Dasar:
1.1 Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan
Indikator:
  • Mengetahui lembaga-lembaga pemerintahan desa
  • Mengetahui lembaga-lembaga pemerintahan kecamatan
  • Mengetahui struktur lembaga pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan

Tujuan pembelajaran:
  • Melalui penjelasan guru, siswa diharapkan dapat mengetahui lembaga-lembaga pemerintahan desa
  • Melalui penjelasan guru, siswa diharapkan dapat mengetahui lembaga-lembaga pemerintahan kecamatan
  • Melalui bagan, siswa diharapkan dapat mengetahui struktur lembaga pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan


3. Select media and materials
Tahap ketiga dari model ini yaitu memilih media dan materi atau bahan ajar. Di dalam suatu pembelajaran yang baik, guru menggunakan media di dalam pembelajarannya. Namun media yang dipilih harus sesuia dengan meteri yang diajarkan.

Media yang dapat digunakan pada materi lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintahan kabupaten ini dapat berupa:

  1. Gambar bagan struktur lembaga pemerintahan desa dan kecamatan
  2. Video mengenai lembaga pemerintahan desa dan kecamatan


4. Utilize media and materials
Tahap keempat dari model ini yaitu menggunakan media pembelajaran dan materi ajar yang telah dipilih. Ketersediaan media yang disesuaikan dengan materi dapat memungkinkan siswa belajar lebih aktif dan termotivasi untuk belajar.
Pertama, guru menerangkan materi tentang lembaga-lembaga pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan secara umum dan menampilkan sebuah bagan struktur lembaga pemerintahan, siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru.

Kemudian guru menampilkan video tentang lembaga pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan, kemudian bertanya pada siswa mengenai isi dari video yang telah diputar.

5. Require learner participation
Tahap kelima dari model ini yaitu meminta respon (tanggapan) dari siswa tentang media pembelajaran yang telah digunakan selama kegiatan pembelajaran di kelas mereka. Apakah mereka termotivasi untuk belajar dengan adanya media pembelajaran yang digunakan guru ataukah tidak ada tanggapan apapun dari siswa.

6. Evaluate and revise
Tahap terkahir dari model ini yaitu eveluasi dan revisi (perbaikan). Setiap pemebelajaran harus selalu dievaluasi, termasuk pembelajaran yang menggunakan media tertentu. Dalam pembelajaran ini, guru mengevaluasi hasil belajar siswa dalam pelakasanaan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa, guru menggunakan lembar pengamatan. Penilaian dilakukan secara individual. Skor didapatkan dari hasil tanya jawab antara guru dengan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, guru mencocokkan dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Dengan adanya evaluasi, guru dapat melakukan revisi (perbaikan) dalam perencanaan pembelajaran sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar